BLENDED LEARNING
Blended learning adalah penggabungan antara lingkungan pembelajaran
yang berbeda
Pada tahap awal, blended learning berarti penggabungan kelas dan e-learning,
namun kini telah berubah menjadi pengembangan dari berbagai metode pembelajaran
dan media. pembelajaran menggunakan blended learning dengan kelas dan e-learning
menunjukkan rata-rata peningkatan hasil belajar.
Distance learning adalah
pembelajaran yang dilakukan pada banyak lokasi dengan pusat instruksi dari
suatu tempat. Distance learning dapat berupa pembelajaran dengan
pengiriman pelajaran melalui satelit ke banyak lokasi, sedangkan blended
learning merupakan gabungan dari pembelajaran tatap-muka di kelas, banyak
lokasi pada waktu yang sama dan berbeda, maupun lokasi di mana saja dan waktu
kapan saja.
Tujuan dari blended learning adalah untuk mendapatkan
pembelajaran yang baik dimana metode konvensional memungkinkan untuk melakukan
pembelajaran secara interaktif, sedangkan metode online dapat memberikan
materi secara online tanpa batasan ruang dan waktu sehingga dapat
dicapai pembelajaran yang maksimal. Tidak ada aturan baku tentang pembelajaran
secara blended, dan hal ini dapat disesuaikan dengan kebutuhan yang ada
Penggunaan blended learning seperti yang dikemukakan oleh
Harriman (2010) memiliki keuntungan sebagai berikut:
1. Siswa tidak hanya belajar lebih banyak pada saat sesi online
yang ditambahkan pada pembelajaran tradisional, tetapi dapat meningkatkan
interaksi dan kepuasan siswa.
2. Siswa dilengkapi dengan banyak pilihan sebagai
tambahan pembelajaran di kelas, meningkatkan apa yang dipelajari, dan
kesempatan untuk mengakses tingkat pembelajaran yang lebih lanjut.
3.
Penyajian dapat
lebih cepat disampaikan bagi siswa yang belajar menggunakan e-learning.
4.
Tidak hanya
belajar satu arah yang berurutan, dengan blended learning siswa memiliki
kesempatan untuk mempelajari materi yang diinginkan, serta pengaturan jadwal
dan waktu yang fleksibel sesuai mata pelajaran.
5.
Biaya yang lebih
hemat bagi institusi dan siswa.
kekurangannya,
yaitu:
1. Keterbatasan pengaksesan komputer dan internet.
Kecepatan bandwidth terbatas, sehingga sulit untuk mengakses internet
secara berkesinambungan tanpa terputus. Beberapa daerah masih mengalami
kesulitan untuk mengakses internet, bahkan fasilitas listrik pun sangat kurang.
2.
Keterbatasan
pengetahuan yang disampaikan menggunkan teknologi. Halaman Web tidak
dapat menyajikan informasi secara lengkap dengan ukuran resolusi layar komputer
yang terbatas. Demikian juga kebiasaan orang yang masih lebih mudah membaca
buku daripada membaca pada layar komputer.
3.
Keterbatasan
meningkatkan keterampilan bagi siswa. Keterampilan siswa seperti kegiatan yang
harus dilakukan di dalam laboratorium, membuat program, membuat gambar secara
manual yang tidak dapat digantikan dengan komputer sepenuhnya.
M-Learning (m-learning) atau
Mobile Learning berhubungan dengan pembelajaran menggunakan perangkat mobile
Keuntungan Menggunakan M-Learning
1.
Convenience: pengguna dapat mengakses dari mana saja pada konten
pembelajaran termasuk kuis, jurnal, game, dan lainnya.
2.
Collaboration: pembelajaran dapat segera dilakukan setiap saat
secara real time.
3.
Portability: penggunaan buku diganti dengan RAM dengan
pembelajaran yang dapat diatur dan dihubungkan.
4.
Compatibility: pembelajaran dirancang untuk digunakan pada
perangkat mobile.
5.
Interesting: pembelajaran yang dikombinasikan dengan game akan
menyenangkan.
Kerugian M-Learning
1.
Layar yang kecil
pada telepom genggam. Informasi harus disampaikan dengan singkat.
2.
Kapasitas
penyimpanan yang terbatas menyebabkan keterbatasan aplikasi yang dibuat tidak
sebesar aplikasi yang digunakan pada komputer desktop.
3.
Kekuatan battery
tidak tahan lama, sehingga membatasi penggunaan untuk mengakses informasi.
4.
Bandwidth pada nirkabel terbatas dan kemungkinan terjadi
penyimpangan dengan banyaknya jumlah pengguna yang sedang mengakses.
5.
Kesulitan untuk
mencetak, kecuali dihubungkan dengan jaringan. Pada umumnya perangkat mobile
tidak dilengkapi fasilitas untuk dihubungkan langsung dengan printer.
Pengembangan
aplikasi m-learning harus memperhatikan beberapa hal, sebagai berikut:
1.
Singkat dan
sederhana. Hal ini disebabkan oleh
keadaan pada saat penggunaan perangkat mobile cenderung dalam waktu yang
singkat. Kadang-kadang terjadi koneksi yang terputus sehingga perhatian siswa
pada perangkat mobile akan terganggu.
2.
Hindari
informasi yang terlihat padat.
Duplikasi informasi atau modul e-learning tidak bermanfaat sebagai
penekanan pentingnya informasi.
3.
Kemudahan
menggunakan multimedia.
4. Mencakup elemen dari kolaborasi. Pada saat menggunakan bagian dari blended
learning, perangkat mobile dapat digunakan sebagai fasilitas interaksi
antara peer dan expert.
5. Dilengkapi dengan tool dan bukan hanya konten. Kemampuan mobile untuk melakukan perhitungan
dan menampilkannya, dilengkapi dengan berbagai kemudahan bagi pengguna, misalnya
pencarian dan informasi basis data, game, simulasi, dan lainnya.