Selasa, 18 Agustus 2020

SISTEM PERKEMBANGBIAKAN TUMBUHAN DAN HEWAN

 SISTEM PERKEMBANGBIAKAN TUMBUHAN DAN HEWAN

A.    Perkembangbiakan pada tumbuhan

1.      Perkembangbiakan angiospermae

Tumbuhan Angiospermae atau tumbuhan biji tertutup adalah tumbuhan yang memiliki ciri bakal biji berada dalam bakal buah (ovarium). Bakal buah adalah bagian putik yang membesar yang tersusun oleh daun buah (karpel). Bakal buah selanjutnya akan berkembang menjadi buah dan bakal biji berkembang menjadi biji.

a.    Perkembangbiakan Vegetatif pada Tumbuhan Angiospermae

Cara perkembangbiakan tumbuhan dengan menggunakan bagian tumbuhan disebut perkembangbiakan secara vegetatif

1)   Perkembangbiakan Vegetatif Alami

a)   Rhizoma. berkembangbiak dengan tunas pada batang yang ada di dalam tanah. Contoh: jahe, kunyit, lengkuas, dan temu lawak

b)   Stolon. Batang tumbuhan yang menjalar di atas tanah. Contoh pegagan dan stroberi

c)   Umbi Lapis. susunan berlapis­lapis yang terdiri atas daun yang menebal, lunak, dan berdaging serta batang yang berupa bagian kecil pada bagian bawah umbi lapis. Contoh: bawang merah

d)  Umbi Batang. tumbuhan yang mengalami penggembungan pada batang di dalam tanah dan berisi cadangan makanan. Contoh: kentang

e)   Kuncup Adventif Daun. Kuncup yang terdapat pada tepi daun. Contoh: cocor bebek

2)   Perkembangbiakan Vegetatif Buatan

a)      Cangkok

b)      Merunduk

c)      Setek

b.   Perkembangbiakan Generatif pada Tumbuhan Angiospermae

1)   Penyerbukan (Polinasi): Proses menempelnya serbuk sari ke kepala putik.

macam­macam penyerbukan berdasarkan jenis perantaranya:

a)      Anemogami. Penyerbukan yang dibantu oleh angin. Contoh: jagung dan padi

b)      Entomogami. Penyerbukan yang terjadi dengan bantuan serangga, misalnya kupu-kupu, kumbang bunga, dan lalat. Contoh: bunga mawar,raflesia arnoldi,bunga matahari

c)      Ornitogami. penyerbukan yang dibantu oleh burung. Contoh bunga kembang sepatu ,bunga dadap

d)     Kiropterogami. penyerbukan yang dibantu oleh kelelawar. Contoh kaktus

Pada proses penyerbukan, serbuk sari dapat berasal dari bunga itu sendiri maupun dari bunga lain yang masih dalam satu spesies. Berdasarkan asal serbuk sarinya, penyerbukan dapat dibedakan menjadi beberapa macam

a)      Antropogami. Tanaman yang penyerbukannya dibantu oleh manusia. Contoh tumbuhan vanili, salak, buah naga, dan semangka

b)      Autogami. penyerbukan yang terjadi apabila serbuk sari dan putik berasal dari satu bunga. Contoh: tanaman kacang tanah

c)      Geitonogami. penyerbukan yang terjadi oleh serbuk sari yang berasal dari bunga lain tapi masih dalam satu pohon. Contoh: tumbuhan jagung, kelapa, kelapa sawit

d)     Hidrogami. Penyerbukan dengan bantuan air. Contoh: ganggang dan hydrilia

e)      Xenogami. jenis penyerbukan silang di mana butir serbuk sari dari satu bunga disimpan pada stigma bunga yang berbeda secara genetik dari spesies yang sama. Contoh: awang, brokoli, bayam, willow, rumput dan pohon zaitun

2)   Penyebaran Biji

macam­macam perantara dalam proses penyebaran biji

a)      Anemokori. Proses penyebaran biji dengan bantuan angin. Contoh: biji bunga Dandelion

b)      Hidrokori. Proses penyebaran biji dengan bantuan air. Contoh: pohon kelapa dan bakau

c)      Antropokori. Penyebaran biji dengan bantuan manusia.

d)     Zookori. Proses penyebaran biji dengan bantuan hewan. Dibagi menjadi 4, yaitu:

                                                     i.      Entomokori adalah penyebaran biji dengan perantara serangga.  Contoh wijen dan tembakau

                                                   ii.      Kiropterokori adalah penyebaran biji dengan perantara kelelawar. Contoh jambu biji dan pepaya

                                                 iii.      Ornitokori adalah penyebaran biji dengan perantara burung. Contoh tumbuhan beringin dan benalu

                                                 iv.      Mammokori adalah penyebaran biji dengan perantara mamalia. Contohnya adalah hewan luwak

2.      Perkembangbiakan Tumbuhan Gymnospermae

tumbuhan Gymnospermae memiliki alat perkembangbiakan generatif yang disebut strobilus atau runjung. Pada tumbuhan pinus dan melinjo terdapat dua jenis strobilus dalam satu pohon yaitu strobilus jantan dan strobilus betina

a.       Perkembangbiakan Tumbuhan Paku

Siklus tumbuhan paku


Daur hidup tanaman paku

a.       Perkembangbiakan Tumbuhan Lumut

Siklus tumbuhan lumut

Daur hidup tanaman lumut


1.      Teknologi Perkembangbiakan pada Tumbuhan

a.    Hidroponik

merupakan cara penanaman tumbuhan dengan menggunakan larutan nutrisi dan mineral dalam air dan tanpa menggunakan tanah. Tanaman darat khususnya sayuran seperti paprika, tomat, timun, terong, dan selada dapat ditanam secara langsung dalam wadah yang berisi nutrisi atau dengan ditambah medium yang tak larut dalam air, misalnya kerikil, arang, sekam, spons, serbuk kayu, dan lain sebagainya

b.   Vertikultur

merupakan metode budidaya tanaman dengan cara membuat instalasi secara bertingkat (vertikal) dengan tujuan untuk meningkatkan jumlah tanaman. Teknik budidaya ini merupakan konsep penghijauan yang cocok untuk daerah perkotaan dan lahan terbatas.

c.    Kultur Jaringan Tumbuhan

suatu metode perbanyakan  tumbuhan  dengan     cara mengambil suatu bagian dari tanaman, seperti sel atau sekelompok sel, jaringan, atau organ. Bagian tanaman yang telah diambil  selanjutnya  ditumbuhkan dalam kondisi steril pada medium yang mengandung nutrisi dan zat pengatur tumbuh (hormon). Bagian tanaman akan dapat memperbanyak diri dan berkembang menjadi tanaman yang memiliki organ lengkap yaitu akar, batang, dan daun.


1.      Perkembangbiakan pada Hewan

        A. Perkembangbiakan Aseksual pada Hewan

a.       Membentuk Tunas. Hewan dari Filum Coelenterata yang dapat membentuk tunas,  misalnya Hydra sp. dan ubur­ubur dari jenis Obelia sp. dan Aurelia sp

b.      Fragmentasi. Perkembangbiakan dengan cara ini terjadi melalui dua tahap. Tahap pertama adalah fragmentasi, yaitu pematahan atau pemotongan tubuh induk menjadi dua bagian atau lebih. Selanjutnya, terjadi tahap regenerasi, yaitu setiap potongan tubuh induk tersebut membentuk bagian tubuh lain yang tidak ada pada bagian tersebut. Pada akhirnya, setiap potongan tubuh tersebut akan membentuk individu baru dengan bagian tubuh yang lengkap seperti induknya. Contoh Planaria

c.       Partenogenesis. Partenogenesis secara alami dapat terjadi pada hewan lebah, semut, tawon, kutu daun, dan kutu air. Pada lebah, ovum yang dibuahi akan tumbuh dan berkembang menjadi lebah betina, sedangkan yang tidak dibuahi akan tumbuh menjadi lebah jantan.

2.      Perkembangbiakan Seksual pada Hewan

Perkembangbiakan seksual terjadi melalui proses perkawinan antara hewan jantan dan hewan betina. Melalui proses ini akan terjadi proses fertilisasi, yaitu proses peleburan inti sel sperma dan inti sel telur. Proses fertilisasi ini akan meng hasilkan zigot. Selanjutnya, zigot akan berkembang menjadi em brio (calon anak) dan pada tahap selanjutnya embrio akan berkembang menjadi individu baru.

fertilisasi dapat terjadi melalui dua cara, yaitu fertilisasi internal dan fertilisasi eksternal. Fertilisasi internal terjadi apabila proses peleburan antara inti sel telur dan inti sel sperma terjadi di dalam tubuh induk betina. Contoh hewan yang melakukan fertilisasi secara internal antara lain: sapi, ayam, kura­kura, dan buaya. Fertilisasi eksternal terjadi apabila proses peleburan antara sel telur dan sel sperma terjadi di luar tubuh induk betina. Fertilisasi dengan cara ini biasanya terjadi pada hewan yang hidupnya di lingkungan perairan, misalnya ikan.

Berdasarkan cara perkembangan dan kelahiran embrionya, hewan yang berkembangbiak secara seksual dibagi menjadi tiga, yaitu:

a.       Hewan Vivipar. disebut juga hewan melahirkan Contoh: kucing, gajah, ba dak, kerbau, anoa, babi, banteng, paus, dan kambing

b.      Hewan Ovipar. disebut juga dengan hewan bertelur Contoh: cicak, katak, ikan mujair, ayam, burung elang, dan itik

c.       Hewan ovovivipar. disebut juga hewan bertelur dan melahirkan Contoh: kadal dan sebagian jenis ular

3.      Perkembangan Hidup Hewan (metamorfosis)

Metamorfosis dapat dibedakan menjadi dua, yaitu metamorfosis tidak sempurna dan metamorfosis sempurna. Pada hewan yang mengalami metamorfosis tidak sempurna, telur akan berkembang menjadi hewan muda yang disebut nimfa. Nimfa merupakan hewan muda yang mirip dengan hewan dewasa tetapi memiliki ukuran yang lebih kecil dari hewan dewasa. Selanjutnya, nimfa berkembang menjadi hewan dewasa. Pada hewan yang mengalami metamorfosis sempurna, telur akan berkembang menjadi hewan muda yang disebut larva. Larva memiliki struktur dan fungsi organ yang sangat berbeda dengan hewan dewasa. Pada hewan tertentu misalnya kupu­kupu dan lalat, larva berkembang menjadi pupa. Selanjutnya pupa berkembang menjadi hewan dewasa. Selama berkembang, struktur dan fungsi organ tubuh mengalami banyak perubahan sehingga menjadi hewan dewasa.

Metamorfosis sempurna

Telur -- Larva -- Pupa -- imago (individu dewasa)

Contoh:

a.       Katak = telur – kecebong – katak muda – imago (katak dewasa)

b.       Nyamuk =  telur – larva/jentik – pupa – imago (nyamuk dewasa)

c.       Kupu-kupu = telur – larva – pupa – imago (kupu kupu dewasa)

d. Lalat = telur – larva – pupa/kepompong – imago (lalat dewasa)
e. Lebah = telur – larva – pupa/kepompong – imago (lebah dewasa)
f. Semut = telur – larva – pupa/kepompong – imago (semut dewasa)
g. Kumbang = telur – nimfa – kepompong/pupa – imago (kumbang dewasa)


Metamorfosis tidak sempurna

Telur -- nimfa -- imago (individu dewasa)

Contoh:

a. Belalang = telur – nimfa – imago (belalang dewasa)

b.      Kecoa = telur – nimfa – imago (kecoa dewasa)
c.
      Capung = telur – nimfa – imago (capung dewasa)

       d.  Jangkrik = telur – nimfa – imago (jangkrik dewasa)
e. 
Rayap =  telur – nimfa – imago (laron dewasa) – raja/ratu
f.       Kepik = telur – nimfa – pupa – imago (kepik dewasa)
Catatan: Fase pupa pada kepik adalah perubahan kulit hingga berkali – kali. Nimfa kepik melakukan pergantian kulit berkali-kali hingga akhirnya menjadi imago (kepik dewasa) tanpa melalui fase kepompong, hanya serupa dengan kepompong.

1.      4. Teknologi Perkembangbiakan pada Hewan

    Kawin suntik atau dikenal dengan istilah inseminasi buatan (IB) adalah proses memasukkan cairan sperma (semen) dari sapi jantan yang unggul ke dalam saluran perkembangbiakan sapi be tina dengan bantuan manusia. Inseminasi buatan ini dilakukan dengan cara me masukkan sperma (semen) yang telah dibekukan dengan menggunakan alat seperti suntikan.

Inseminasi buatan memiliki beberapa manfaat, antara lain efisiensi waktu, efisiensi biaya,dan juga mem perbaiki kualitas anakan sapi.











1 komentar:

CAMPURAN

C .     Campuran Campuran adalah gabungan dua atau lebih zat yang tidak bereaksi secara kimia dan masih memiliki sifat-sifat asalnya. Cam...