Sabtu, 15 Agustus 2020

KLASIFIKASI MAHLUK HIDUP BAGIAN 1 KELAS 7 IPA SMP

 

KLASIFIKASI MAHLUK HIDUP

 

Di lingkungan sekitar terdapat banyak sekali benda yang bersifat alamiah. Seperti batu, pasir, logam, dan udara. Benda-benda di sekitar. selain bersifat alamiah, juga bersifat buatan atau hasil kerja manusia, seperti pensil, baju, bahan makanan, ban mobil, kaca, sepeda, motor, dan mobil. Benda-benda hasil buatan manusia bahan dasarnya berasal dari bahan alam. Seperti wajan untuk memasak terbuat dari tembaga yang merupakan bahan alam, pensil terbuat dari  bahan  karbon,  dan sebagainya.  Benda-benda  tersebut  ada yang bersifat sederhana dan ada pula yang bersifat kompleks. Misalnya sebuah  mobil  bersifat kompleks  karena  terdiri  atas  berbagai bahan, antara lain besi, alumunium, karet, kaca, kulit sintetis, dan beberapa bahan lainnya.

Setiap jenis benda mempunyai sifat atau ciri yang membedakannya dari jenis benda lainnya, yaitu bentuk benda, ukuran benda, warna benda, keadaan permukaan benda, dan bahan penyusun benda. Manusia akan terus berinovasi untuk terus memproduksi berbagai jenis benda dari bahan alam maupun buatan untuk keperluan hidupnya.

 

Ciri-ciri Makhluk Hidup

1.   Bernapas

2.   Memerlukan Makanan dan Minuman

3.   Bergerak

4.   Tumbuh dan Berkembang

5.   Berkembang Biak (Reproduksi)

6.   Peka terhadap Rangsang (Iritabilitas)

7.   Menyesuaikan Diri terhadap Lingkungan

 

Pengklasifikasian Makhluk Hidup

Klasifikasi  makhluk  hidup  adalah  suatu  cara  mengelompokkan makhluk hidup berdasarkan kesamaan ciri yang dimiliki.

Tujuan mengklasifikasikan makhluk hidup adalah untuk mempermudah mengenali, membandingkan, dan mempelajari makhluk hidup.

Tujuan  khusus/lain  dari  klasifikasi makhluk  hidup  adalah  seperti berikut.

1.        Mengelompokkan  makhluk  hidup  berdasarkan  persamaan  dan perbedaan ciri-ciri yang dimiliki.

2.        Mendeskripsikan ciri-ciri suatu jenis makhluk hidup untuk membedakannya dengan makhluk hidup dari jenis yang lain.

3.        Mengetahui hubungan kekerabatan antarmakhluk hidup.

4.        Memberi nama makhluk hidup yang belum diketahui namanya.

Berikut ini adalah dasar-dasar klasifikasi makhluk hidup.

1.        Klasifikasi makhluk hidup berdasarkan persamaan dan perbedaan yang dimilikinya.

2.        Klasifikasi makhluk hidup berdasarkan ciri bentuk tubuh (morfologi) dan alat dalam tubuh (anatomi).

3.        Klasifikasi makhluk hidup berdasarkan manfaat, ukuran, tempat hidup, dan cara hidupnya.

 

Makhluk hidup di Bumi sangat banyak dan beranekaragam. Oleh karena itu, diperlukan adanya pengelompokan berdasarkan ciri tertentu yang dikenal dengan istilah klasifikasi. Sistem klasifikasi mengenalkan adanya tingkatan kelompok-kelompok makhluk hidup mulai dari kelompok besar, kelompok kecil, hingga tingkat individu. Tingkatan ini disebut sebagai takson. Tingkatan takson pertama kali dikenalkan oleh Carolus Linnaeus dengan tingkatan dari tertinggi ke tingkatan terendah. Tingkatan tersebut adalah sebagai berikut.

 

UNTUK HEWAN

UNTUK TUMBUHAN

Kingdom (kerajaan)

Kingdom (kerajaan)

Phylum (filum)

Divisio (divisi)

Classis (kelas)

Classis (kelas)

Ordo (bangsa)

Ordo (bangsa)

Familia (famili/suku)

Familia (famili/suku)

Genus (marga)

Genus (marga)

Species (spesies)

Species (spesies)

 

Semakin tinggi tingkatan takson, maka persamaan ciri yang dimiliki semakin sedikit. Begitupula jumlah anggotanya, semakin rendah tingkatannya, maka jumlah anggotanya semakin mengerucut.

Berdasarkan sistem klasifikasi yang dikenalkan oleh R.H. Whittaker, makhluk hidup dibagi menjadi 5 kingdom yaitu sebagi berikut.

1)     Kingdom Monera, yaitu kelompok makhluk hidup uniseluler, prokariotik, dan mikroskopik seperti bakteri dan ganggang hijau biru.

2)    Kingdom Protista, yaitu kelompok makhluk hidup eukariotik dan sebagian besar uniseluler, tetapi sudah memiliki ciri seperti tumbuhan, hewan, atau jamur. Misalnya Euglena.

3)    Kingdom Fungi (Jamur) yaitu, kelompok makhluk hidup eukariotik dan tidak berklorofil. Contoh: jamur tiram.

4)    Kingdom Plantae (tumbuhan) yaitu kelompok makhluk hidup eukariotik, multiseluler, berdinding sel yang mengandung selulosa, berklorofil, dan dapat berfotosintesis, dan autotrof. Contohnya, padi.

5)    Kingdom Animalia yaitu kelompok makhluk hidup eukariotik, multiseluler, tidak berklorofil, dan heterotrof. Contohnya, gajah.

Setiap kingdom tersebut, kemudian dibagi-bagi lagi berdasarkan persamaan ciri yang dimilikinya. Untuk membantu mengelompokkan makhluk hidup ke dalam kelompok-kelompok tertentu dapat menggunakan dua cara, yaitu dengan kunci dikotom dan kunci determinasi. Klasifikasi dilakukan dengan mengidentifikasi ciri-ciri setiap makhluk hidup sebanyak-banyaknya, kemudian mengerucutkannya berdasarkan ciri yang sama. Makhluk hidup multiseluler umumnya dapat diamati secara langsung dengan indera. Makhluk hidup uniseluler diamati dengan menggunakan alat bantu berupa mikroskop, yaitu mikroskop cahaya dan mikroskop elektron.

 

Para ahli melakukan pengklasifikasian tumbuhan dengan memerhatikan beberapa kriteria yang menjadi penentu dan selalu diperhatikan. Berikut contohnya.

1)       Organ perkembangbiakannya, apakah dengan spora atau dengan bunga.

2)       Habitusnya, apakah berupa pohon, perdu atau semak.

3)       Bentuk dan ukuran daun.

4)       Cara berkembang biak, apakah dengan seksual (generatif) atau aseksual (vegetatif).

 

dalam mengklasifikasikan hewan, para ahli juga mengklasifikasi dengan melihat kriteria berikut ini.

1)       Saluran pencernaan makanan. Hewan tingkat rendah belum mempunyai saluran pencernaan makanan. Hewan tingkat tinggi mempunyai lubang mulut, saluran pencernaan, dan anus.

2)       Kerangka (skeleton), apakah kerangka di luar tubuh (eksoskeleton) atau di dalam tubuh (endoskeleton).

3)       Anggota gerak, apakah berkaki dua, empat, atau tidak berkaki.

 

Kunci Determinasi

Kunci determinasi merupakan suatu kunci yang dipergunakan untuk menentukan filum atau divisi, kelas, ordo, famili, genus, atau spesies. Dasar yang dipergunakan kunci determinasi ini adalah identifikasi dari makhluk hidup dengan menggunakan kunci dikotom.

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pembuatan kunci determinasi adalah seperti berikut.

1)        Kunci harus dikotomi.

2)        Kata pertama dalam tiap pernyataan dalam 1 kuplet harus identik, contoh

        tumbuhan berumah satu …

        tumbuhan berumah dua …

3)        Pilihan atau bagian dari kuplet harus kontradiktif, sehingga satu bagian dapat diterima dan yang lain ditolak.

4)        Hindari pemakaian kisaran yang tumpang tindih atau hal-hal yang bersifat relatif dalam kuplet, contohnya panjang daun 4-8 cm, daun besar atau kecil.

5)        Gunakan sifat-sifat yang bisa diamati.

6)        Pernyataan dari dua kuplet yang berurutan jangan dimulai dengan kata yang sama.

7)        Setiap kuplet diberi nomor.

8)        Buat kalimat pertanyaan yang pendek.

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

CAMPURAN

C .     Campuran Campuran adalah gabungan dua atau lebih zat yang tidak bereaksi secara kimia dan masih memiliki sifat-sifat asalnya. Cam...