BAB 2 ZAT DAN PERUBAHANNYA Bagian 2
Perubahan Fisika dan Kimia
1.
Perubahan Fisika
Perubahan zat yang
tidak disertai dengan terbentuknya zat baru disebut perubahan fisika. Komposisi
materi tersebut juga tidak berubah
bersifat
reversible (kembali ke komposisi/sifat awal)
contoh : meja kayu,
air yang mendidih, es.
Siklus
Air
Penjelasan siklus
air yaitu air dari laut, sungai maupun danau serta dari tumbuhan menguap karena
adanya panas dari matahari sehingga membentuk uap air. Uap air yang tidak
terlihat ini naik sampai mencapai tempat yang tinggi. Ketika bertemu udara dingin
maka uap air akan mengembun sehingga membentuk awan. Awan terdiri atas
tetesan-tetesan air yang sangat kecil. Awan terbawa oleh angin. Bila awan
mencapai titik ketinggian yang sangat tinggi, yang suhunya sangat dingin, maka
tetesan-tetesan air yang kecil akan bergabung sehingga membentuk tetesan air
yang lebih besar, yang akan turun sebagai hujan. Proses ini disebut
presipitasi. Ketika hujan turun, maka air hujan mengalir ke laut, sungai dan danau
serta diserap oleh tumbuh-tumbuhan. Proses ini pun berulang lagi terus-menerus.
2.
Perubahan Kimia
Perubahan kimia
adalah perubahan zat yang menghasilkan zat baru dengan sifat kimia yang berbeda
dengan zat asalnya. Zat baru yang terbentuk dalam perubahan kimia disebabkan
adanya perubahan komposisi materi. Perubahan tersebut dapat berupa penggabungan
sejumlah zat atau peruraian suatu zat.
bersifat irreversible
(tidak dapat kembali ke komposisi/sifat awal)
contoh: besi
berkarat, apel yang membusuk, arang kayu
Pada saat
perubahan kimia terjadi, ilmuwan Sains menyebut bahwa reaksi kimia telah
terjadi. Reaksi kimia biasanya dituliskan dalam bentuk persamaan untuk
mempermudah para ilmuwan. Persamaan kimia ini dapat ditulis dalam bentuk kata
atau simbol. Contohnya jika kalian membuat donat dari tepung, mentega, telur
dan gula, maka persamaan reaksi dapat ditulis dalam bentuk kata-kata seperti
ini
Tepung + mentega + telur + gula → donat
tepung, mentega, telur
dan gula adalah bahan-bahan sebelum reaksi kimia atau disebut sebagai pereaksi,
sementara donat adalah hasil yang diperoleh setelah reaksi kimia tersebut selesai.
Donat adalah produk suatu reaksi. Dengan kata lain persamaan kimia dapat
ditulis sebagai:
Pereaksi → Produk
empat tanda-tanda
terjadinya reaksi kimia, yaitu sebagai berikut:
a. Ada perubahan
warna
b. Terbentuk gas
c. Terbentuk
endapan
d. Ada perubahan
energi
Kerapatan
Zat
kerapatan atau Massa
jenis adalah pengukuran massa setiap satuan volume benda. Semakin tinggi massa jenis
suatu benda, maka semakin besar pula massa setiap volumenya.
1. Menentukan
Massa Jenis Suatu Benda
bandingkanlah 1 kg
besi dengan 1 kg kapas, manakah yang lebih berat? Banyak orang yang terkecoh
dengan pertanyaan ini dan akan langsung menjawab besi, padahal jika
diperhatikan dengan teliti, besi dan kapas sama-sama 1 kg. Hanya saja akan dibutuhkan
banyak sekali kapas agar dapat mencapai massa 1 kg, sementara besi hanya
dibutuhkan sedikit, berarti ada perbedaan volume.
Massa jenis
termasuk besaran turunan. massa jenis suatu benda bergantung pada massa dan
volume benda
massa jenis dapat
dinyatakan sebagai perbandingan antara massa dan volume atau dirumuskan:
dimana
ρ (dibaca ‘rho’ dari Bahasa Yunani) adalah simbol
untuk massa jenis,
m adalah massa,
dan
V adalah volume.
Satuan dari massa
jenis dapat dinyatakan dalam kg/m3 atau g/cm3
contoh:
Tentukanlah massa
jenis dari objek berikut ini, yang memiliki massa 120 g.
Langkah pertama menyelesaikan soal ini adalah menghitung volume benda, sementara massa benda telah diketahui, yaitu 120 g.
Volume = panjang ×
lebar × tinggi
= 6 cm × 4 cm × 5
cm
= 120 cm3
Setelah mengetahui
massa dan volume benda, sekarang dapat menentukan massa jenis.
Mengapung dan
Tenggelam
Benda yang
memiliki massa jenis kurang dari massa jenis cairan di sekelilingnya akan
mengapung, sebaliknya apabila benda tersebut massa jenisnya lebih tinggi dari
mediumnya, maka benda akan tenggelam. Dengan kata lain:
Massa jenis benda
> massa jenis cairan : benda tenggelam
Massa jenis benda
< massa jenis cairan : benda mengapung
Perbedaan
kerapatan atau massa jenis tidak hanya terjadi pada padatan yang dicelupkan ke
dalam cairan, namun dapat juga terjadi pada dua atau beberapa jenis cairan,
bahkan juga pada gas.
Cairan yang
partikel-partikelnya paling rapat akan berada pada lapisan paling bawah dan
cairan yang paling renggang partikelnya, berada pada lapisan paling atas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar