Kamis, 04 April 2024

CAMPURAN

C.    Campuran

Campuran adalah gabungan dua atau lebih zat yang tidak bereaksi secara kimia dan masih memiliki sifat-sifat asalnya. Campuran dapat dipisahkan kembali menjadi zat-zat penyusunnya dengan cara-cara fisik, seperti penyaringan, penyulingan, dan kristalisasi.

Karakteristik Campuran:

·         Terdiri dari dua atau lebih zat: Campuran minimal terdiri dari dua jenis zat yang berbeda. Contohnya, air garam terdiri dari air dan garam.

·         Tidak bereaksi secara kimia: Atom-atom dalam campuran tidak terikat secara kimia. Campuran hanya merupakan gabungan fisik dari zat-zat penyusunnya.

·         Memiliki sifat-sifat asalnya: Sifat-sifat campuran merupakan rata-rata dari sifat-sifat zat penyusunnya. Contohnya, air garam memiliki rasa asin dan titik didih yang lebih tinggi daripada air murni.

·         Dapat dipisahkan kembali: Campuran dapat dipisahkan kembali menjadi zat-zat penyusunnya dengan cara-cara fisik. Contohnya, air garam dapat dipisahkan menjadi air dan garam dengan cara penguapan.

Jenis-jenis Campuran:

·         Campuran homogen: Campuran homogen adalah campuran yang zat-zat penyusunnya tercampur secara merata dan tidak dapat dibedakan dengan mata telanjang. Contohnya, air garam, larutan gula, dan udara.

·         Campuran heterogen: Campuran heterogen adalah campuran yang zat-zat penyusunnya tidak tercampur secara merata dan dapat dibedakan dengan mata telanjang. Contohnya, salad, pasir dan air, dan batu dan kerikil.

Contoh Campuran:

·         Homogen: Air garam, larutan gula, udara, baja, kuningan, dan alkohol.

·         Heterogen: Salad, pasir dan air, batu dan kerikil, asap, dan granola.

 

Memisahkan Campuran

1.      Pemisahan Campuran pada Partikel Tidak Larut

dilakukan pada campuran berjenis suspensi dan koloid, karena partikel zat yang dilarutkan lebih besar dibandingkan partikel zat pelarutnya

a.       Dekantasi

metode pemisahan campuran cair-cair dengan menuangkan cairan yang berada di atas endapan.

Contoh:

Memisahkan air dan minyak dengan menuangkan air.

Memisahkan air dan lumpur dengan menuangkan air.

 

b.      Filtrasi

metode pemisahan campuran cair-padat dengan menggunakan saringan.

Contoh:

Memisahkan air dan pasir dengan saringan kawat.

Memisahkan air dan tepung dengan kertas saring.

 

c.       Pengayakan

metode pemisahan campuran padat-padat dengan menggunakan ayakan.

Contoh:

Memisahkan batu kerikil dan pasir dengan ayakan.

Memisahkan beras dan gabah dengan ayakan.

 

d.      Penyaringan

metode pemisahan campuran cair-padat dengan menggunakan alat penyaring seperti kertas saring atau kain kasa.

Contoh:

Memisahkan air dan serbuk kopi dengan kertas saring.

Memisahkan air dan kapur barus dengan kain kasa.

 

e.       Sentrifugasi

metode pemisahan campuran cair-padat dengan menggunakan alat centrifuge.

Contoh:

Memisahkan darah merah dan plasma darah dengan centrifuge.

Memisahkan susu dan krim dengan centrifuge

 

f.        Pemisahan Magnetis

Magnet dapat mengangkat besi dan baja. Magnet tidak berfungsi pada plastik, kaca, kertas atau karton. Karenanya, magnet menjadi cara termudah untuk memisahkan besi dan baja dari bahan non-magnet

 

2.      Pemisahan Campuran pada Partikel Larut

dilakukan untuk partikel zat yang lebih kecil di bandingkan pemisahan campuran pada partikel tak larut

a.       Evaporasi

proses penguapan pelarut dari suatu larutan.

Prinsip Kerja: Saat memanaskan larutan (campuran cair-padat), pelarut (biasanya air) akan menguap ke udara. Zat terlarut (padat) yang tidak bisa menguap akan tertinggal di wadah.

Contoh:

Memisahkan air dan garam dengan cara menguapkan air hingga garam mengendap.

Menjemur air laut hingga terbentuk kristal garam.

 

b.      Kristalisasi

metode pemisahan campuran cair-padat dengan cara menguapkan pelarutnya sehingga zat terlarut mengkristal.

Prinsip Kerja: Kristalisasi memanfaatkan perbedaan kelarutan suatu zat terlarut pada suhu tinggi dan rendah. Ketika pelarut diuapkan pada suhu tinggi, larutan menjadi pekat. Saat larutan pekat didinginkan, zat terlarut akan mengkristal dan terpisah dari pelarut.

Contoh:

Pembuatan gula pasir dari tebu. Tebu diekstraksi untuk mendapatkan larutan gula. Larutan gula kemudian dipanaskan dan diuapkan hingga pekat. Larutan pekat didinginkan, dan kristal gula pasir akan terbentuk.

Pembuatan garam dapur. Air laut diuapkan hingga jenuh (pekat). Saat didinginkan, kristal garam akan mengendap.

 

c.       Distilasi/Penyulingan

metode pemisahan campuran cair-cair berdasarkan perbedaan titik didihnya.

Contoh:

Memisahkan alkohol dan air dengan destilasi.

 

d.      Kromatografi

metode pemisahan campuran berdasarkan perbedaan kecepatan merambat antara partikel-partikel zat yang bercampur dalam suatu medium diam ketika dialiri suatu medium gerak.

Contoh:

Memisahkan campuran tinta dengan kromatografi kertas.

Memisahkan campuran zat warna dengan kromatografi kolom.

SENYAWA

 

B.    Senyawa

Senyawa adalah zat murni yang tersusun dari dua atau lebih unsur yang terikat secara kimia dalam rasio tetap. Senyawa memiliki sifat-sifat yang berbeda dari unsur penyusunnya dan dapat diuraikan menjadi unsur-unsur penyusunnya melalui reaksi kimia.

Karakteristik Senyawa:

1.       Terdiri dari dua atau lebih unsur: Senyawa minimal terdiri dari dua jenis atom yang berbeda. Contohnya, air (H2O) terdiri dari atom hidrogen (H) dan oksigen (O).

2.       Terikat secara kimia: Atom-atom dalam senyawa terikat secara kimia melalui ikatan kovalen, ikatan ion, atau ikatan logam. Ikatan kimia ini menentukan sifat-sifat senyawa.

3.       Memiliki rasio tetap: Perbandingan massa unsur-unsur dalam senyawa selalu tetap. Contohnya, air selalu terdiri dari dua atom hidrogen dan satu atom oksigen dengan rasio massa 1:8.

4.       Memiliki sifat-sifat yang berbeda dari unsur penyusunnya: Sifat-sifat senyawa berbeda dari sifat-sifat unsur penyusunnya. Contohnya, air (H2O) adalah zat cair tidak berwarna dan tidak berbau, sedangkan hidrogen (H) adalah gas tidak berwarna dan tidak berbau dan oksigen (O) adalah gas tidak berwarna dan tidak berbau yang mendukung pembakaran.

5.       Dapat diuraikan menjadi unsur-unsur penyusunnya: Senyawa dapat diuraikan menjadi unsur-unsur penyusunnya melalui reaksi kimia. Contohnya, air (H2O) dapat diuraikan menjadi hidrogen (H) dan oksigen (O) melalui elektrolisis.

Contoh Senyawa:

1.       Air (H2O)

2.       Karbon dioksida (CO2)

3.       Garam dapur (NaCl)

4.       Gula (C12H22O11)

5.       Metana (CH4)

 

Memahami definisi senyawa penting untuk memahami berbagai konsep dalam kimia, seperti:

1.       Struktur atom: Senyawa terdiri dari atom-atom yang terikat secara kimia dalam struktur yang spesifik.

2.       Sifat kimia: Sifat kimia suatu zat ditentukan oleh struktur atom dan konfigurasi elektronnya. Senyawa memiliki sifat kimia yang berbeda dari unsur penyusunnya.

3.       Reaksi kimia: Reaksi kimia adalah proses di mana zat-zat bereaksi untuk membentuk zat baru. Unsur dan senyawa dapat bereaksi satu sama lain untuk membentuk senyawa baru.

 

Perbedaan Unsur dan Senyawa

Unsur dan senyawa adalah dua jenis zat yang berbeda dalam beberapa hal penting. Berikut adalah tabel yang menunjukkan perbedaan utama antara unsur dan senyawa:

Karakteristik

Unsur

Senyawa

Komposisi

Terdiri dari satu jenis atom

Terdiri dari dua atau lebih jenis atom yang terikat secara kimia

Sifat

Sifat-sifatnya khas dan tidak dapat diubah

Sifat-sifatnya berbeda dari unsur penyusunnya dan dapat diubah

Penguraian

Tidak dapat diuraikan menjadi zat yang lebih sederhana melalui reaksi kimia biasa

Dapat diuraikan menjadi unsur-unsur penyusunnya melalui reaksi kimia

Contoh

Oksigen (O), Hidrogen (H), Emas (Au)

Air (H2O), Karbon dioksida (CO2), Garam dapur (NaCl)

 

Perbedaan antara unsur dan senyawa:

1.       Komposisi: Unsur hanya terdiri dari satu jenis atom, sedangkan senyawa terdiri dari dua atau lebih jenis atom yang terikat secara kimia. Atom adalah unit terkecil dari suatu unsur yang masih memiliki sifat-sifat unsur tersebut.

2.       Sifat: Unsur memiliki sifat-sifat yang khas dan tidak dapat diubah. Contohnya, oksigen (O) adalah gas tidak berwarna dan tidak berbau yang mendukung pembakaran. Senyawa memiliki sifat-sifat yang berbeda dari unsur penyusunnya dan dapat diubah. Contohnya, air (H2O) adalah zat cair tidak berwarna dan tidak berbau yang dapat diuraikan menjadi unsur hidrogen (H) dan oksigen (O) melalui reaksi kimia.

3.       Penguraian: Unsur tidak dapat diuraikan menjadi zat yang lebih sederhana melalui reaksi kimia biasa. Senyawa dapat diuraikan menjadi unsur-unsur penyusunnya melalui reaksi kimia. Contohnya, air (H2O) dapat diuraikan menjadi hidrogen (H) dan oksigen (O) melalui elektrolisis.

Contoh:

1.       Unsur: Oksigen (O), Hidrogen (H), Emas (Au), Besi (Fe), Karbon (C)

2.       Senyawa: Air (H2O), Karbon dioksida (CO2), Garam dapur (NaCl), Gula (C12H22O11), Metana (CH4)

Memahami perbedaan antara unsur dan senyawa penting untuk memahami berbagai konsep dalam kimia, seperti:

1.       Struktur atom: Unsur terdiri dari atom-atom dengan struktur yang berbeda-beda. Senyawa terdiri dari atom-atom yang terikat secara kimia dalam struktur yang spesifik.

2.       Sifat kimia: Sifat kimia suatu zat ditentukan oleh struktur atom dan konfigurasi elektronnya. Unsur memiliki sifat kimia yang khas, sedangkan senyawa memiliki sifat kimia yang berbeda dari unsur penyusunnya.

3.       Reaksi kimia: Reaksi kimia adalah proses di mana zat-zat bereaksi untuk membentuk zat baru. Unsur dan senyawa dapat bereaksi satu sama lain untuk membentuk senyawa baru.

 

Penggunaan Unsur Tertentu dan Senyawanya dalam Kehidupan

Unsur dan senyawa memiliki banyak sekali kegunaan dalam kehidupan sehari-hari. Berikut adalah beberapa contoh penggunaan unsur tertentu dan senyawanya:

Unsur:

1.       Oksigen (O): Digunakan untuk respirasi, pembakaran, dan industri baja.

2.       Hidrogen (H): Digunakan sebagai bahan bakar, industri kimia, dan pengelasan.

3.       Karbon (C): Digunakan sebagai bahan bakar, bahan bangunan, dan industri kimia.

4.       Natrium (Na): Digunakan untuk garam dapur, industri sabun, dan lampu jalan.

5.       Besi (Fe): Digunakan untuk bahan bangunan, industri otomotif, dan peralatan rumah tangga.

Senyawa:

1.       Air (H2O): Digunakan untuk minum, irigasi, dan industri.

2.       Karbon dioksida (CO2): Digunakan untuk minuman bersoda, industri makanan, dan pemadam kebakaran.

3.       Garam dapur (NaCl): Digunakan untuk bumbu dapur, pengawet makanan, dan industri kimia.

4.       Gula (C12H22O11): Digunakan sebagai pemanis, bahan makanan, dan industri kimia.

5.       Metana (CH4): Digunakan sebagai bahan bakar gas dan industri kimia.

 

Berikut adalah beberapa contoh penggunaan unsur dan senyawanya dalam berbagai bidang:

1.       Kesehatan: Oksigen digunakan untuk membantu pasien yang kesulitan bernapas. Hidrogen digunakan untuk bahan bakar sel bahan bakar yang digunakan dalam alat pacu jantung.

2.       Transportasi: Karbon digunakan sebagai bahan bakar untuk mobil dan pesawat. Natrium digunakan untuk baterai mobil listrik.

3.       Pertanian: Air digunakan untuk irigasi tanaman. Karbon dioksida digunakan untuk meningkatkan pertumbuhan tanaman di rumah kaca.

4.       Industri: Besi digunakan untuk bahan bangunan dan peralatan mesin. Garam dapur digunakan untuk industri kimia dan plastik.

5.       Makanan: Gula digunakan sebagai pemanis makanan dan minuman. Metana digunakan untuk memanaskan makanan.


 

UNSUR

 

A.    Unsur

Unsur adalah zat yang tidak dapat diuraikan lagi menjadi zat yang lebih sederhana melalui reaksi kimia biasa. Unsur tersusun atas atom-atom yang sama. Setiap unsur memiliki simbol dan nomor atom yang unik.

Contoh Unsur:


·         Oksigen (O)

·         Hidrogen (H)

·         Emas (Au)

·         Karbon (C)

·         Natrium (Na)


Unsur memiliki sifat-sifat yang khas, seperti:

·         Warna: Unsur-unsur memiliki warna yang berbeda-beda. Contohnya, emas berwarna kuning, tembaga berwarna merah, dan sulfur berwarna kuning.

·         Kilau: Unsur-unsur logam umumnya memiliki kilau logam, sedangkan unsur non-logam umumnya tidak memiliki kilau.

·         Kelarutan: Kelarutan unsur-unsur dalam air berbeda-beda..

·         Titik leleh dan titik didih: Setiap unsur memiliki titik leleh dan titik didih yang berbeda-beda. Contohnya, besi memiliki titik leleh 1538°C dan titik didih 2750°C.

·         Konduktivitas listrik dan panas: Unsur-unsur logam umumnya merupakan konduktor listrik dan panas yang baik, sedangkan unsur non-logam umumnya bukan konduktor listrik dan panas yang baik.

Sifat-sifat unsur dapat diprediksi berdasarkan sifat periodik unsur. Sifat periodik unsur adalah sifat-sifat unsur yang mempunyai kecenderungan untuk berubah secara teratur sesuai dengan kenaikan nomor atom, dalam periode dan dalam golongan.

Unsur-unsur dapat diklasifikasikan berdasarkan sifat-sifatnya, seperti:

·         Logam dan non-logam: Unsur-unsur dapat diklasifikasikan menjadi logam dan non-logam berdasarkan sifat-sifat fisiknya, seperti konduktivitas listrik dan panas, kilau, dan kelarutan.

·         Golongan dan periode: Unsur-unsur dapat diklasifikasikan berdasarkan konfigurasi elektronnya, yang menentukan sifat kimianya.

Unsur-unsur merupakan penyusun dasar dari semua zat di alam semesta. Unsur-unsur memainkan peran penting dalam kehidupan, seperti:

·         Oksigen (O) diperlukan untuk respirasi.

·         Karbon (C) merupakan penyusun utama senyawa organik.

·         Natrium (Na) dan klor (Cl) merupakan penyusun utama garam dapur.

·         Besi (Fe) merupakan komponen penting dalam darah.

 

aktivitas 1 (aktivitas kelompok)

nama kelompok:


1.      ………

2.      ………

3.      ………

4.      ………


1.      bentuk kelompok yang terdiri dari 3 – 4 siswa

2.      buka buku paket halaman 143. perhatikan tabel periodik unsur.

3.      lengkapi tabel berikut ini dengan berdiskusi bersama dalam kelompok

4.      cari unsur sebanyak yang kalian ketahui dan masukkan ke dalam tabel berikut (minimal 10 unsur):

No

Nama Unsur

Bagaimana bentuk fisiknya?

Bagaimana reaksinya terhadap listrik atau panas?

Di mana unsur ini dapat ditemukan?

Apa keistimewaan

lain dari unsur ini? (manfaat)

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Keterangan:

·         Bagaimana bentuk fisiknya? dapat diisi dengan : padat / cair / gas

·         Bagaimana reaksinya terhadap listrik atau panas? dapat diisi dengan : penghantar panas / penghantar listrik / penghantar panas dan listrik / bukan penghantar panas / bukan penghantar listrik / bukan penghantar panas dan listrik


 

CAMPURAN

C .     Campuran Campuran adalah gabungan dua atau lebih zat yang tidak bereaksi secara kimia dan masih memiliki sifat-sifat asalnya. Cam...