AN ASSESSMENT OF THE NATIONAL INSTITUTE OF STANDARDS AND TECHNOLOGY PHYSICS LABORATORY
The overall mission of the National Institute of Standards and Technology (NIST) is to promote U.S. innovation and industrial competitiveness by advancing measurement science, standards, and technology in ways that enhance economic security and improve the quality of life. The institutional vision is to be the world’s leader in creating critical measurement solutions and promoting equitable standards with core competencies in the areas of measurement sciences, rigorous traceability, and standards. The mission of the NIST Physics Laboratory is to support U.S. industry, government, and the scientific community by providing measurement services and research for electronic, optical, and radiation technology. In this respect, the laboratory provides the foundation for the metrology of optical and ionizing radiations, time and frequency, and fundamental quantum processes, historically major areas of standards and technology.
The organizational structure of the Physics Laboratory for accomplishing its mission and goals includes six vertically integrated divisions:
• Atomic Physics Division
• Electron and Optical Physics Division
• Ionizing Radiation Division
• Optical Technology Division
• Quantum Physics Division
• Time and Frequency Division
The laboratory also includes an Office of Electronic Commerce in Scientific and Engineering Data to facilitate the electronic dissemination of technical information through the Internet. In line with the vertical integration of the laboratory, each division is further divided into groups and projects.
The Panel on Physics visited the six divisions of the laboratory and reviewed a selected sample of their programs and projects. As described in the next chapter, “The Charge to the Panel and the Assessment Process,” the panel’s assessment included the following four criteria: (1) the technical merit of the current laboratory programs relative to the current state of the art worldwide; (2) the adequacy of the laboratory facilities, equipment, and human resources, as they affect the quality of the laboratory technical programs; (3) the degree to which the laboratory programs in measurement science and standards achieve stated objectives and desired impact; and (4) the extent of the progress of all of the fiscal year (FY) 2007 programs funded under the America COMPETES Act of 2007 (which supports the President’s American Competitiveness Initiative [ACI])1 relevant to the laboratory.
selengkapnya dapat diunduh di AN ASSESSMENT OF THE NATIONAL INSTITUTE OF STANDARDS AND TECHNOLOGY PHYSICS LABORATORY.pdf
Minggu, 28 April 2013
Perbedaan Skripsi, Tesis, dan Disertasi
Perbedaan Skripsi, Tesis, dan Disertasi
Secara umum, perbedaan antara skripsi, tesis, dan disertasi dapat
dilihat dari dua aspek, yaitu aspek kuantitatif dan aspek kualitatif. Dari
aspek kuantitatif, secara literal dapat dikatakan bahwa disertasi lebih berat
bobot akademisnya daripada tesis dan tesis lebih berat bobot akademisnya
daripada skripsi. Ketentuan ini hanya dapat diberlakukan untuk jenis karya
ilmiah yang sama (sama-sama hasil penelitian kuantitatif atau sama-sama hasil
penelitian kualitatif; dan dalam bidang studi yang sama pula (misalnya
sama-sama tentang bahasa atau sama-sama tentang ekonomi). Artinya, disertasi
mencakup bahasan yang lebih luas daripada tesis, dan tesis mencakup bahasan
yang lebih luas atau lebih dalam daripada skripsi. Namun ukuran kuantitas ini
tidak dapat diberlakukan jika skripsi, tesis, dan disertasi
dibanding-bandingkan antarbidang studi atau antarjenis penelitian. Oleh karena
itu perbedaan skripsi, tesis, dan disertasi biasanya tidak hanya dilihat dari
aspek kuantitatif, tetapi lebih banyak dilihat dari aspek kualitatif.
Pada dasarnya, aspek-aspek kualitatif yang membedakan skripsi, tesis,
dan disertasi dapat dikemukakan secara konseptual, namun sulit untuk
dikemukakan secara operasional. Berikut dikemukakan aspek-aspek yang dapat
membedakan skripsi, tesis, dan disertasi, terutama yang merupakan hasil
penelitian kuantitatif.
Aspek Permasalahan
Penulis disertasi dituntut untuk mengarahkan permasalahan yang dibahas
dalam disertasinya agar temuannya dapat memberikan sumbangan "asli"
bagi ilmu pengetahuan, sedangkan penulis tesis diharapkan dapat menghasilkan
sesuatu yang memberikan sumbangan bagi ilmu pengetahuan. Sumbangan yang
demikian itu tidak dituntut dari penulis skripsi.
Identifikasi masalah untuk skripsi dapat didasarkan atas informasi dari
koran, majalah, buku, jurnal, laporan penelitian, seminar, atau keadaan
lapangan, akan tetapi identifikasi masalah untuk tesis—terlebih lagi untuk
disertasi—perlu didasarkan atas teori-teori yang berasal dari sejumlah
hipotesis yang telah teruji. Masalah yang dikaji dalam skripsi cenderung pada
masalah-masalah yang bersifat penerapan ilmu, sedangkan dalam tesis dan
disertasi harus cenderung ke arah pengembangan ilmu.
Aspek Kajian Pustaka
Dalam mengemukakan hasil kajian pustaka, penulis skripsi hanya
diharapkan untuk menjelaskan keterkaitan antara penelitian yang dilakukan
dengan penelitian-penelitian lain dengan topik yang sama. Penulis tesis tidak
hanya diharapkan mengemukakan keterkaitannya saja, tetapi juga harus
menyebutkan secara jelas persamaan dan perbedaan antara penelitiannya dengan
penelitian lain yang sejenis. Penulis disertasi diharapkan dapat (a)
mengidentifikasi posisi dan peranan penelitian yang sedang dilakukan dalam
konteks permasalahan yang lebih luas, (b) mengemukakan pendapat pribadinya
setiap kali membahas hasil-hasil penelitian lain yang dikajinya, (c)
menggunakan kepustakaan dari disiplin ilmu lain yang dapat memberikan implikasi
terhadap penelitian yang dilakukan, dan (d) memaparkan hasil pustakanya dalam
kerangka berpikir yang konseptual dengan cara yang sistematis.
Pustaka yang dijadikan sumber acuan dalam kajian pustaka pada skripsi
seyogyanya menggunakan sumber primer dan dapat juga menggunakan sumber
sekunder, namun pustaka yang menjadi bahan acuan dalam tesis diharapkan berasal
dari sumber-sumber primer (hasil-hasil penelitian dalam laporan penelitian,
seminar hasil penelitian, dan jurnal-jurnal penelitian). Untuk disertasi,
penggunaan sumber primer merupakan keharusan.
Aspek Metodologi Penelitian
Penulis skripsi dituntut untuk menyebutkan apakah sudah ada upaya untuk
memperoleh data penelitian secara akurat dengan menggunakan instrumen pengumpul
data yang valid. Bagi penulis tesis, penyebutan adanya upaya saja tidak cukup.
Dia harus menyertakan bukti-bukti yang dapat dijadikan pegangan untuk
menyatakan bahwa instrumen pengumpul data yang digunakan cukup valid. Bagi
penulis disertasi, bukti-bukti validitas instrumen pengumpul data harus dapat
diterima sebagai bukti-bukti yang tepat.
Dalam skripsi, penyimpangan-penyimpangan yang mungkin terjadi dalam
pengumpulan data tidak harus dikemukakan, sedangkan dalam tesis dan terlebih
lagi dalam disertasi penyimpangan yang mungkin terjadi dalam pengumpulan data
harus dikemukakan, beserta alasan-alasannya, sejauh mana penyimpangan tersebut,
dan sejauh mana penyimpangan tersebut masih dapat ditoleransi.
Asumsi-asumsi yang dikemukakan dalam skripsi tidak harus diverifikasi
dan tidak harus disebutkan keterbatasan keberlakuannya, sedangkan asumsi-asumsi
yang dikemukakan dalam tesis, terlebih lagi dalam disertasi, harus diusahakan
verifikasinya dan juga harus dikemukakan keterbatasan keberlakuannya.
Dalam penelitian kuantitatif, skripsi dapat mencakup satu variabel
saja, tesis dua variabel atau lebih, sedangkan disertasi harus mencakup lebih
dari dua variabel. Namun kriteria ini harus disesuaikan dengan permasalahan
yang dikaji. Dalam penelitian kualitatif, skripsi dapat ditulis berdasarkan
studi kasus tunggal dan dalam satu lokasi saja, sedangkan tesis dan terutama
disertasi seyogyanya didasarkan pada studi multikasus dan multisitus.
Aspek Hasil Penelitian
Hasil penelitian yang dipaparkan dalam kesimpulan skripsi harus
didukung oleh data yang diperoleh dari penelitian yang dilakukan. Dalam tesis
dan disertasi, hasil penelitian yang dikemukakan, selain didukung oleh data
yang diperoleh dari penelitian yang dilakukan, juga harus dibandingkan dengan
hasil penelitian lain yang sejenis. Oleh karena itu dalam tesis dan disertasi
perlu ada bab tersendiri yang menyajikan pembahasan hasil penelitian. Bab yang
berisi pembahasan hasil penelitian diletakkan sesudah bab yang berisi sajian
hasil analisis data, sebelum bab yang berisi kesimpulan dan saran.
Pengajuan saran pada bagian akhir skripsi tidak harus dilengkapi dengan
argumentasi yang didukung oleh hasil penelitian, sedangkan saran-saran yang
dikemukakan dalam tesis dan disertasi harus dilengkapi dengan argumentasi yang
didukung oleh hasil-hasil penelitian yang telah dilakukan.
Hasil penelitian skripsi yang ditulis dalam bentuk artikel hendaknya
diarahkan untuk dapat diterbitkan dalam jurnal ilmiah yang bermutu, sedangkan
hasil penelitian tesis dan disertasi harus memenuhi kualifikasi layak terbit
dalam jurnal ilmiah yang bermutu.
Aspek Kemandirian
Selain didasarkan pada keempat aspek tersebut, skripsi, tesis, dan
disertasi juga dapat dibedakan berdasarkan tingkat kemandirian mahasiswa dalam
proses pelaksanaan penelitian dan penulisan naskah karya ilmiah. Secara umum
dapat dinyatakan bahwa proses penelitian dan penulisan disertasi lebih mandiri
daripada tesis, dan proses penelitian dan penulisan tesis lebih mandiri
daripada skripsi. Secara kuantitatif dapat diilustrasikan sebagai berikut.
Untuk disertasi kira-kira 90% dari naskah tersebut adalah karya asli mahasiswa
penulisnya, sedangkan sisanya (10%) merupakan cerminan dari bantuan, bimbingan,
serta arahan para dosen pembimbing. Untuk tesis, persentase karya asli
mahasiswa bisa lebih kecil daripada disertasi; dan untuk skripsi, persentase
karya asli mahasiswa bisa lebih kecil daripada tesis.
Artikel, Makalah, dan Laporan Penelitian
Artikel ilmiah adalah karya tulis yang dirancang untuk dimuat dalam
jurnal atau buku kumpulan artikel yang ditulis dengan tata cara ilmiah dan
mengikuti pedoman atau konvensi ilmiah yang telah disepakati atau ditetapkan.
Artikel ilmiah yang ditulis oleh mahasiswa, dosen, pustakawan, peneliti, dan
penulis lainnya dapat diangkat dari hasil penelitian lapangan, hasil pemikiran
dan kajian pustaka, atau hasil pengembangan proyek. Dari segi sistematika
penulisan dan isinya, artikel dapat dikelompokkan menjadi dua macam, yaitu
artikel hasil penelitian dan artikel nonpenelitian. Setiap mahasiswa penulis
skripsi, tesis, dan disertasi sangat dianjurkan menuliskan kembali karyanya
dalam bentuk artikel untuk diterbitkan dalam jurnal. Tata cara penulisan
artikel ilmiah diuraikan pada Bagian III buku pedoman ini.
Makalah adalah karya tulis yang memuat pemikiran tentang suatu masalah
atau topik tertentu yang ditulis secara sistematis dan runtut dengan disertai
analisis yang logis dan objektif. Makalah ditulis untuk memenuhi tugas
terstruktur yang diberikan oleh dosen atau ditulis atas inisiatif sendiri
untuk disajikan dalam forum ilmiah.
Langganan:
Postingan (Atom)
CAMPURAN
C . Campuran Campuran adalah gabungan dua atau lebih zat yang tidak bereaksi secara kimia dan masih memiliki sifat-sifat asalnya. Cam...
-
USAHA Peristiwa 1 1. Apakah kamu pernah melihat orang yang mengangkut pasir dengan menggunakan gerobak yang memiliki roda? 2. ...
-
Pesawat Sederhana manfaat dari pesawat sederhana adalah untuk mempermudah pekerjaan manusia. Jenis-Jenis Pesawat Sederhana a. ...
-
Energi Energi adalah kemampuan untuk melakukan pekerjaan. Semua kegiatan dalam kehidupan sehari-hari melibatkan perubahan bentuk energi....