Gaya
belajar merujuk pada cara individu memproses dan memahami informasi baru dalam
konteks pembelajaran. Setiap orang memiliki cara belajar yang berbeda-beda,
baik melalui penglihatan, pendengaran, atau gerakan fisik. Penting bagi kita
untuk mengenali gaya belajar kita masing-masing agar dapat memaksimalkan
potensi kita dalam belajar dan mengembangkan diri.
Berikut
dijabarkan beberapa gaya belajar dan gabungan gaya belajar:
1.
Gaya belajar auditori
Gaya
belajar auditori atau auditory learning adalah gaya belajar yang lebih mudah
menangkap informasi melalui pendengaran. Orang-orang dengan gaya belajar ini
biasanya memiliki kemampuan mendengarkan dan memproses informasi secara efektif
melalui suara, seperti kuliah, pidato, atau rekaman.
Orang
yang memiliki gaya belajar auditori seringkali:
1. Lebih suka belajar dengan
mendengarkan daripada membaca atau menulis.
2. Memiliki kemampuan untuk mengingat
informasi yang didengarkan dengan baik.
3. Tidak mudah terganggu oleh
suara-suara lain saat belajar.
4. Senang dengan diskusi dan
percakapan.
5. Membutuhkan penjelasan secara lisan
untuk memahami materi pelajaran.
Untuk
belajar dengan gaya auditori, siswa dapat mencoba:
1. Mendengarkan rekaman dari presentasi
atau kuliah dan memperhatikan intonasi suara dan nada bicara.
2. Mengulangi informasi yang
didengarkan secara teratur dan berbicara sendiri ketika mempelajari suatu
materi.
3. Menggunakan kata-kata yang diucapkan
untuk mengingat kembali informasi yang telah didengarkan.
4. Meminta teman atau guru untuk
membacakan informasi atau memberikan penjelasan secara lisan.
5. Membuat catatan suara untuk diputar
kembali sebagai pengingat.
Beberapa
bidang ilmu dan pekerjaan yang terkait dengan gaya belajar auditori antara
lain:
1.
Musik: Sebagai seorang musisi, Anda perlu mengembangkan
kemampuan pendengaran yang baik untuk mengenali nada, irama, dan harmoni dalam
musik. Hal ini memerlukan pemahaman yang baik tentang gaya belajar auditori.
2.
Linguistik: Para ahli bahasa, seperti peneliti bahasa
atau guru bahasa, perlu memahami cara berkomunikasi melalui suara dan bahasa
lisan. Oleh karena itu, gaya belajar auditori sangat penting dalam bidang ini.
3.
Konselor: Konselor seringkali menggunakan pendekatan
terapeutik berbasis suara untuk membantu pasien. Keterampilan mendengarkan yang
baik juga sangat penting dalam profesi ini.
4.
Broadcasting: Broadcasting adalah bidang pekerjaan yang
sangat terkait dengan gaya belajar auditori. Sebagai penyiar radio atau TV,
Anda perlu memahami cara berbicara dengan baik dan jelas untuk menyampaikan
informasi.
5.
Pengisi suara: Profesi pengisi suara mengharuskan
seseorang untuk dapat memanipulasi suara dan berbicara dengan nada yang
berbeda. Oleh karena itu, gaya belajar auditori sangat penting dalam pekerjaan
ini.
2.
Gaya
belajar
kinestetik
Gaya
belajar kinestetik, juga dikenal sebagai gaya belajar kinestetik-tubuh atau
gaya belajar fisik, adalah gaya belajar yang paling banyak melibatkan gerakan
fisik dan interaksi langsung dengan lingkungan sekitar. Orang dengan gaya
belajar kinestetik lebih mudah belajar dengan melakukan sesuatu daripada hanya
membaca atau mendengar tentang itu.
Orang
dengan gaya belajar kinestetik sering kali cenderung menjadi lebih aktif secara
fisik dan tidak bisa duduk diam terlalu lama. Mereka belajar dengan mencoba
melakukan sendiri dan melakukan banyak praktek atau latihan. Mereka juga
cenderung membutuhkan feedback langsung dan umpan balik yang jelas untuk
memahami konsep atau informasi dengan baik.
Contoh
cara belajar yang efektif untuk orang dengan gaya belajar kinestetik adalah
dengan melakukan simulasi, eksperimen, atau aktivitas fisik yang terkait dengan
materi yang dipelajari. Hal ini membantu mereka menghubungkan konsep atau
informasi dengan pengalaman nyata dan mengingatnya lebih baik. Selain itu,
diskusi kelompok atau sesi tanya jawab juga dapat membantu, karena ini
memungkinkan mereka untuk berinteraksi langsung dan melihat bagaimana orang
lain menerapkan konsep yang sama dalam situasi yang berbeda.
beberapa
bidang ilmu dan pekerjaan yang terkait dengan gaya belajar kinestetik:
1.
Olahraga dan kebugaran: Pelatih, atlet, ahli kebugaran,
atau instruktur yoga, misalnya, cenderung menggunakan gaya belajar kinestetik
karena mereka lebih suka mempelajari gerakan dan teknik fisik melalui praktek
langsung.
2.
Kedokteran dan Keperawatan: Profesi seperti dokter atau
perawat memerlukan kemampuan kinestetik yang baik untuk melakukan prosedur
medis yang memerlukan keahlian tangan seperti pembedahan atau memberikan
perawatan fisik.
3.
Teknik dan mekanik: Gaya belajar kinestetik dapat
sangat bermanfaat dalam bidang teknik dan mekanik karena melibatkan banyak
praktik dan pengalaman langsung dalam memahami dan mengoperasikan peralatan dan
mesin.
4.
Seni: Bidang seni seperti tari, seni bela diri, atau
musik juga sangat terkait dengan gaya belajar kinestetik karena melibatkan
gerakan tubuh dan pengalaman langsung dalam praktik dan penampilan.
5.
Pertanian dan peternakan: Pekerjaan di bidang pertanian
dan peternakan, seperti petani atau ahli kebun, sering melibatkan pengalaman
langsung dalam merawat dan mengelola tanaman atau hewan, sehingga gaya belajar
kinestetik dapat sangat berguna di sini.
3.
Gaya belajar visual
Gaya
belajar visual adalah salah satu gaya belajar yang banyak dimiliki oleh
individu. Individu yang memiliki gaya belajar visual lebih mudah memahami
materi jika disajikan dalam bentuk gambar, diagram, grafik, peta konsep, dan
video. Mereka juga lebih suka memproses informasi dengan melihat gambar atau
visualisasi dari suatu konsep atau ide.
Individu
dengan gaya belajar visual cenderung membutuhkan lingkungan belajar yang
didominasi oleh gambar atau visual. Selain itu, mereka juga lebih mudah
mengingat informasi yang dilihat daripada yang didengar. Oleh karena itu,
strategi pembelajaran yang cocok untuk gaya belajar visual adalah dengan
menggunakan gambar, grafik, dan diagram saat pembelajaran. Sedangkan untuk
memperkuat ingatan, mereka dapat mencoba membuat catatan visual, membuat peta
konsep, atau membuat kartu pengingat berisi gambar atau visual.
beberapa
bidang ilmu dan pekerjaan yang terkait dengan gaya belajar visual:
1.
Desain Grafis: Desainer grafis membutuhkan kemampuan
visual yang baik untuk membuat gambar, logo, dan ilustrasi yang menarik dan
mudah dipahami.
2.
Arsitektur: Arsitek perlu memahami gambar teknis dan
membuat desain arsitektur yang tepat untuk memenuhi kebutuhan klien.
3.
Seni Rupa: Seniman rupa menghasilkan karya seni seperti
lukisan, patung, atau seni digital yang mengandalkan kemampuan visual.
4.
Ilmu Kesehatan: Banyak cabang ilmu kesehatan seperti
kedokteran gigi, optometri, dan radiologi yang membutuhkan pemahaman visual
dalam menganalisis gambar atau memahami hasil tes.
5.
Teknik: Bidang teknik seperti teknik sipil, mekanik,
atau elektro memerlukan pemahaman visual dalam membaca dan membuat desain
teknis.
4.
Gaya
belajar
auditori-kinestetik
Gaya
belajar auditori-kinestetik adalah kombinasi dari dua gaya belajar, yaitu
auditori dan kinestetik. Orang dengan gaya belajar ini lebih mudah memahami
materi dengan mendengarkan dan merasakan secara langsung. Mereka cenderung
lebih suka mendengarkan penjelasan dan presentasi dari guru, serta
mempraktekkan materi belajar dengan langsung melakukan aktivitas fisik yang
terkait.
Siswa
dengan gaya belajar auditori-kinestetik akan merasa mudah memahami pelajaran
jika guru memberikan penjelasan lisan yang detail dan memungkinkan mereka untuk
berpartisipasi aktif dalam diskusi atau presentasi. Selain itu, mereka juga
lebih suka melakukan eksperimen atau praktik langsung untuk memperkuat
pemahaman mereka.
Contoh
aktivitas pembelajaran yang cocok untuk siswa dengan gaya belajar
auditori-kinestetik adalah diskusi kelompok, simulasi, eksperimen, dan
pembelajaran melalui permainan atau aktivitas fisik.
Beberapa
bidang ilmu dan pekerjaan yang terkait dengan gaya belajar ini antara lain:
1.
Kedokteran olahraga: Bidang ini memerlukan pemahaman
tentang anatomi dan fisiologi tubuh serta kemampuan untuk mengaplikasikan
konsep-konsep tersebut dalam latihan fisik dan olahraga.
2.
Seni pertunjukan: Seperti tari, teater, atau musik yang
memerlukan pengalaman langsung dalam belajar, dan sering melibatkan interaksi
langsung dengan instruktur atau sesama siswa dalam memperoleh pengalaman
praktis.
3.
Praktisi yoga: Yoga melibatkan gerakan tubuh yang
dimaksudkan untuk menghilangkan stres dan meningkatkan kesehatan mental dan
fisik, dan pelatihan praktisi yoga memerlukan pengalaman langsung dalam
memahami teknik-teknik yoga dan gerakan-gerakan yang terlibat.
4.
Teknisi atau mekanik: Profesi ini memerlukan kemampuan
untuk memecahkan masalah dan memperbaiki barang dengan tangan, memerlukan
pengalaman langsung dalam mengidentifikasi masalah dan mencari solusinya.
5.
Pengusaha: Seringkali memerlukan keberanian dalam
mengambil risiko, serta kemampuan untuk belajar dari pengalaman langsung dalam
menjalankan bisnis dan menghadapi tantangan.
5.
Gaya belajar auditori-visual
Gaya
belajar auditori-visual adalah gabungan antara kecenderungan belajar dengan
mendengar (auditori) dan melihat (visual). Orang yang memiliki gaya belajar ini
cenderung belajar dengan lebih efektif ketika informasi disajikan dalam bentuk
suara dan gambar, seperti video atau presentasi. Beberapa ciri-ciri dari gaya
belajar ini antara lain:
1. Lebih suka memperhatikan gambar atau
diagram daripada membaca teks.
2. Mudah mengingat informasi yang
didengar atau dilihat.
3. Mampu mengikuti petunjuk dengan
baik, terutama jika disajikan secara visual dan audio.
4. Lebih efektif belajar melalui
presentasi atau diskusi daripada membaca buku.
5. Cenderung suka belajar dengan
membuat catatan atau mind map yang berisi gambar dan teks.
Siswa
yang memiliki gaya belajar ini akan merasa lebih nyaman dan produktif ketika
mendapatkan pengalaman belajar yang menekankan pada presentasi visual atau
audio, seperti menyimak presentasi guru, menonton video edukasi, atau melihat
diagram dan gambar ilustrasi dalam buku pelajaran.
Beberapa
contoh bidang ilmu dan pekerjaan yang terkait antara lain:
1.
Jurnalis atau presenter televisi/radio yang harus
memperhatikan baik pengucapan kata maupun tampilan visual agar pesan yang
disampaikan dapat diterima dengan baik oleh audiens.
2.
Desainer grafis yang bekerja dalam membuat desain
dengan mempertimbangkan bagaimana visualisasi dan elemen suara dapat
meningkatkan kesan yang ingin disampaikan.
3.
Fotografer yang menggunakan pendengaran dan penglihatan
untuk menciptakan gambar yang menarik dan memberikan pesan yang tepat.
4.
Penulis skenario film atau drama yang mempertimbangkan
baik dialog maupun visualisasi untuk memberikan pengalaman menonton yang
optimal bagi penonton.
5.
Pekerja di bidang teknologi, seperti programmer atau
web developer yang harus memikirkan cara menyajikan informasi dengan baik
melalui tampilan dan suara dalam sistem yang mereka bangun.
6.
Gaya belajar visual-kinestetik
Gaya
belajar visual-kinestetik mengacu pada cara siswa belajar dengan melibatkan
penglihatan dan gerakan fisik. Siswa dengan gaya belajar ini cenderung lebih
suka belajar dengan melihat gambar atau diagram, dan kemudian mencoba
menerapkannya secara langsung melalui aktivitas fisik atau praktik. Beberapa
ciri khas dari gaya belajar ini adalah sebagai berikut:
1. Lebih suka belajar melalui
demonstrasi dan pengamatan visual, seperti gambar atau video yang menunjukkan
langkah-langkah yang tepat.
2. Lebih suka belajar melalui kegiatan
fisik, seperti praktik langsung atau simulasi.
3. Mudah bosan dengan pembelajaran yang
statis, seperti membaca buku atau mendengarkan ceramah tanpa ada interaksi
fisik yang terlibat.
4. Cenderung memperhatikan detail
visual yang kecil dan mencoba mengingatnya melalui gerakan fisik atau praktik
yang terkait.
5. Dapat menjadi lebih mudah terganggu
oleh lingkungan yang ramai atau bising karena penglihatan dan gerakan fisik
menjadi penting bagi mereka dalam belajar.
Siswa
dengan gaya belajar ini dapat memperoleh keuntungan dalam kegiatan yang
memadukan aspek visual dan kinestetik, seperti dalam seni, tata rias, dan
olahraga. Namun, mereka mungkin memerlukan penyesuaian pada materi-materi yang
disajikan secara tulis atau lewat ceramah untuk dapat memahaminya secara
maksimal.
Beberapa
contoh bidang ilmu dan pekerjaan yang terkait antara lain:
1.
Desain grafis: Seorang desainer grafis membutuhkan
kemampuan visual untuk memvisualisasikan ide-ide dan konsep, serta kemampuan
kinestetik untuk mengaplikasikan desain melalui perangkat lunak dan aplikasi
desain.
2.
Seni pertunjukan: Balet, tari, teater, dan seni lainnya
memerlukan kombinasi kemampuan visual dan kinestetik untuk memahami gerakan dan
koreografi, serta mempraktikkan dan mengaplikasikannya dalam pertunjukan.
3.
Arsitektur: Seorang arsitek harus mampu memvisualisasikan
konsep dalam bentuk gambar dan model, dan kemudian membangun bangunan yang
sesuai dengan desain yang telah dibuat.
4.
Kedokteran: Kedokteran memerlukan kombinasi kemampuan
visual dan kinestetik untuk mempelajari anatomi manusia, melakukan tindakan
medis, dan mempraktikkan keterampilan bedah.
5.
Olahraga: Olahragawan memerlukan kemampuan visual untuk
memahami teknik dan strategi, serta kemampuan kinestetik untuk
mengaplikasikannya dalam praktik dan pertandingan.
Berikut lampiran dalam bentuk pdfnya UNDUH DISINI