Selasa, 20 Oktober 2020

KLASIFIKASI MATERI

 

KLASIFIKASI MATERI

MATERI

Materi adalah sesuatu yang mempunyai massa dan dapat menempati sebuah ruang

A.    KLASIFIKASI MATERI

Materi diklasifikasikan kedalam 2 jenis, yaitu:zat tunggal dan campuran

1.      Zat tunggal

zat tunggal merupakan zat yang terdiri dari satu jenis materi. Zat tunggal disebut juga zat murni. Zat murni adalah satu/kumpulan atom yang secara kimiawi sama. Contohnya air, oksigen, dan besi. Air hanya mengandung atom air. Oksigen hanya mengandung atom-atom oksigen.

Zat tunggal dibagi menjadi 2 bagian yaitu unsur dan senyawa

a.       Unsur

Unsur merupakan zat tunggal yang tidak dapat diubah lagi menjadi zat yang lebih sederhana dengan cara kimia biasa. Bagian terkecil dari unsur adalah atom

 

Cara pemberian lambang unsur berdasarkan Berzelius adalah sebagai berikut.

1)    Setiap unsur dilambangkan dengan satu huruf, yaitu huruf awal dari nama latinnya.

2)   Huruf awal ditulis dengan huruf kapital atau huruf besar.

3)   Bagi unsur yang memiliki huruf awal sama, ditambahkan atau diberikan satu huruf kecil dari nama unsur tersebut.

Unsur yang ada di dunia, disusun dalam system periodic unsur sebagai berikut:

unsur bisa dibagi menjadi tiga yaitu:unsur logam, non logam dan semi logam

Perbedaan Unsur Logam, Nonlogam dan semi logam

Logam

Non logam

Semi logam

1.Berwujud padat pada suhu kamar (kecuali raksa).

2.Dapat ditempa dan dapat diregangkan.

3.Konduktor listrik dan panas.

4.Contoh: Alumunium (Al), Emas (Au), Perak (Ag), Kalsium (Ca), Tembaga (Cu), Besi (Fe), Natrium (Na), Timbal (Pb)

1.Ada yang berwujud padat, cair, dan gas.

2.Bersifat rapuh dan tidak dapat ditempa.

3.Nonkonduktor, kecuali grafit.

4.Contoh: Oksigen (O), Hidrogen (H), Karbon (C), Belerang (S), Fosfor (P), Nitrogen (N), Iodin (I), Nitrogen (N)

1.Unsur semilogam juga dikenal sebagai metalloid.

2.memiliki sifat antara logam dan nonlogam.

3.wujudnya bisa mengkilap atau bahkan tidak mengkilap.

4.Contoh : boron (B), silikon (Si), germanium (Ge), dan arsenik (Ar).

 

Beberapa unsur dan manfaatnya bagi kehidupan manusia:

Nama Unsur

 Simbol

Kegunaan Secara Umum

Natrium

Na

Bahan untuk membuat lampu natrium dan senyawanya digunakan untuk garam dapur.

Stronsium

Sr

Senyawa yang digunakan untuk membuat warna merah kembang api.

Magnesium

Mg

Paduannya digunakan untuk bahan pesawat.

Iodin

I

Bahan untuk antiseptik, dan senyawanya digunakan untuk garam beryodium.

 

a.       Senyawa

Senyawa merupakan zat tunggal yang dapat diuraikan menjadi dua jenis atau lebih sederhana dengan cara kimia. Misalnya, air yang memiliki rumus H2O dapat diuraikan menjadi unsur hidrogen (H2) dan oksigen (O2)

Contoh tabel senyawa sederhana dan unsur penyusun

No

 Senyawa

Unsur Penyusun

Rumus Kimia

1.

Air

Hidrogen + Oksigen

H2O

2.

Garam dapur (Natrium klorida)

Natrium + Klorin

NaCl

3.

Gula tebu (Sukrosa)

Karbon + Hidrogen + Oksigen

C6H12O6

 

1.      Campuran

Campuran adalah suatu materi yang terdiri atas dua zat atau lebih dan masih mempunyai sifat zat asalnya. Campuran terdiri atas campuran homogen dan campuran heterogen

a.       Campuran homogen (larutan)

Campuran homogen merupakan campuran yang tidak terlihat lagi bidang batasnya. Contoh campuran homogen diantaranya

1)      Campuran air dan garam

2)      Larutan pencuci baju merupakan campuran air dan detergen

3)      Cuka merupakan campuran air dan asam asetat

4)      LPG campuran gas butana dan propana

5)      Asap kendaraan terdiri dari karbon dioksida, karbon monoksida dan nitrogen dioksida

6)      Aspirin terdiri dari karbon, hidrogen, dan oksigen

7)      Tinta merupakan campuran pewarna, minyak, dan pelarut

 

Berdasarkan sifat asam basa suatu larutan, dibedakan menjadi asam, basa dan garam

 

1)      Asam

Secara kimia, asam adalah zat yang dalam air dapat menghasilkan ion hidrogen (H+). Asam akan terionisasi menjadi ion hidrogen dan ion sisa asam yang bermuatan negative

Contoh asam yang dikenal:

Nama Asam

Terdapat dalam

Asam asetat

Larutan cuka

Asam askorbat

Jeruk, tomat, sayuran

Asam sitrat

Jeruk

Asam borat

Larutan pencuci mata

Asan karbonat

Minuman berkarbonasi

Asam klorida

Asam lambung, obat tetes mata

Asam nitrat

Pupuk, peledak ( TNT )

Asam fosfat

Deterjen, pupuk

Asam sulfat

Baterai mobil, pupuk

Asam tatrat

Anggur

Asam malat

Apel

Asam form iat

Sengatan lebah

Asam laktat

Keju

Asam benzoat

Bahan pengawet makanan

 

2)      Basa

Basa adalah zat yang dalam air dapat menghasilkan ion hidroksida (OH). Ion hidroksida terbentuk karena senyawa hidroksida dapat mengikat satu elektron pada saat dimasukkan ke dalam air. Basa dapat menetralisir asam (H+) sehingga dihasilkan air (H2O).

Contoh basa yang dikenal:

Nama Basa

Terdapat dalam

Aluminium hidroksida

Deodoran, antasid

Kalsium hidroksida

Mortar dan plester

Magnesium hidroksida

Obat urus-urus, antasid

Natrium hidroksida

Bahan sabun

 

3)      Garam

Garam adalah senyawa yang terbentuk dari reaksi asam dan basa. Terdapat beberapa contoh garam, antara lain: NaCl, CaCl2, ZnSO4, NaNO2, dan lain-lain.

Reaksi antara asam dan basa dinamakan reaksi netralisasi. Sebagai contoh asam klorida bereaksi dengan natrium hidroksida (soda api) akan membentuk garam dapur dan air. Jika dengan menggunakan proses penguapan, maka air akan menguap dan tersisa endapan garam dapur saja.

Reaksi terbentuknya garam antara lain:

a)      Asam + basa, menghasilkan garam + air

b)      Basa + oksida asam, menghasilkan garam + air

c)      Asam + oksida basa, menghasilkan garam + air

d)      Oksida asam + oksida basa, menghasilkan garam

e)      Logam + asam, menghasilkan garam + H2

Contoh

HCl + NaOH à NaCl + H2O

Asam clorida + Natrium Hidroksida à Natrium Klorida + Air

Contoh garam yang dikenal:

Nama Garam

Rumus

Nama Dagang

Manfaat

Natrium klorida

NaC l

Garam dapur

Penambah rasa makan

Natrium bikarbonat

NaH CO3

Baking soda

Penambah rasa makan

Kalsium karbonat

CaCO3

Kalsit

Pengembang kue

Kalium nitrat

KNO3

Saltpeter

Cat tembok dan bahan karet

Kalium karbonat

K2CO3

Potash

Pupuk, bahan peledak Sabun dan kaca

Natrium fosfat

Na3PO4

TSP

Deterjen

Amonium klorida

NH4Cl

Salmiak

Baterai kering

 

Sifat larutan asam, basa dan garam dapat ditunjukkan dengan menggunakan indikator asam-basa, yaitu zat-zat warna yang menghasilkan warna berbeda dalam larutan asam dan basa. Cara menentukan senyawa bersifat asam, basa atau netral dapat menggunakan kertas lakmus, larutan indikator atau larutan alami.

Indikator

Larutan asam

Larutan basa

Larutan netral

Lakmus Merah (LM)

Merah

Biru

Merah

Lakmus Biru (LB)

Merah

Biru

Biru

Metil Merah (MM)

Merah

Kuning

Kuning

Metil Jingga (MO)

Merah

Kuning

Kuning

Fenolftalin       (PP)

Tidak berwarna

Merah

Tidak berwarna

 

Lakmus digunakan sebagai indikator asam-basa, sebab lakmus memiliki beberapa keuntungan, yaitu:

1.      Lakmus dapat berubah warna dengan cepat saat bereaksi dengan asam ataupun basa

2.      Lakmus sukar bereaksi dengan oksigen dalam udara sehingga dapat tahan lama.

3.      Lakmus mudah diserap oleh kertas, sehingga digunakan dalam bentuk lakmus kertas. Lakmus adalah sejenis zat yang diperoleh dari jenis lumut kerak.

Selain menggunakan indikator buatan, dipakai pula indikator alami untuk mengelompokkan bahan-bahan di lingkungan berdasarkan konsep asam, basa, dan garam. Indikator alami, seperti : bunga sepatu, kunyit, kulit manggis, kubis ungu atau jenis bunga-bungaan yang berwarna. Ekstrak bahan-bahan tersebut dapat memberikan warna yang berbeda dalam larutan asam dan basa

Contoh, warna ekstrak kubis ungu dalam larutan asam, basa, dan netral

Sifat larutan

Warna indikator

Asam kuat

Merah tua

Asam menengah

Merah

Asam lemah

Merah keunguan

Netral

Ungu

Basa lemah

Biru kehijauan

Basa menengah

Hijau

 

 

 

a.       Campuran heterogen

Campuran heterogen merupakan campuran dua zat atau lebih yang masih terlihat bidang batasnya.

Contoh campuran heterogen

1)      Campuran pasir dan air

2)      Campuran kacang hijau dan ketan hitam

3)      Minuman kopi

campuran heterogen dikelompokkan menjadi dua bagian, yaitu:

a)      Koloid, Partikel-partikel pada koloid hanya dapat dilihat dengan mikroskop ultra. Ukuran partikel antara 0,5 m s.d 1 mm. Contoh koloid: susu, asap, kabut, agar-agar.

b)      Suspensi, Partikel-partikel pada suspensi hanya dapat dilihat dengan mikroskop biasa. Ukuran partikel antara lebih besar dari 0,3 m. Contoh suspensi: minyak dengan air, air keruh, dan air kapur.

Beberapa teknik pemisahan campuran:

a.    Filtrasi (penyaringan)

Salah satu metode pemisahan yang paling sederhana dengan menggunakan metode filtrasi. Penyaringan dilakukan untuk memisahkan zat dari suatu campuran. Prinsip kerja penyaringan didasarkan pada perbedaan ukuran partikel zat-zat yang bercampur, dan pada umumnya digunakan untuk memisahkan padatan dari cairan.

b.   Sentrifugasi

Metode sentrifugasi adalah metode pemisahan campuran yang digunakan untuk memisahkan padatan yang sangat halus dengan jumlah campuran sedikit.

c.    Kromatografi

Kromatografi merupakan metode pemisahan campuran yang didasarkan pada perbedaan kecepatan merambat antara partikelpartikel yang bercampur dalam suatu medium diam ketika dialiri suatu medium gerak.

d.   Destilasi (penyulingan )

Metode destilasi banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam industri. Destilasi digunakan untuk memisahkan suatu zat cair dari campurannya. Prinsip kerjanya didasarkan pada perbedaan titik didih dari zat cair yang bercampur, sehingga saat menguap, setiap zat akan terpisah.

e.    Sublimasi

Metode pemisahan sublimasi didasarkan pada campuran zat yang memiliki satu zat yang dapat menyublim (perubahan wujud padat ke wujud gas), sedangkan zat yang lain tidak dapat menyublim.

 

B.    SIFAT MATERI

Sifat materi meliputi sifat fisika dan sifat kimia

1.      Sifat fisika

Ciri khas suatu zat yang dapat diamati tanpa mengubah zat-zat penyusun materi tersebut disebut dengan sifat fisika. Sifat fisika suatu benda antara lain:

a)      Wujud zat

Tiga macam wujud zat adalah : padat, cair dan gas. Zat tersebut dapat berubah dari satu wujud ke wujud lain. Beberapa peristiwa perubahan wujud zat, yaitu: menguap, mengembun, mencair, membeku, meyublim, dan mengkristal.

1)   Zat padat

Zat padat mempunyai sifat bentuk dan volumenya tetap. Bentuknya tetap dikarenakan partikel-partikel pada zat padat saling berdekatan, tersusun teratur dan mempunyai gaya tarik antar partikel sangat kuat. Volumenya tetap dikarenakan partikel pada zat padat dapat bergerak dan berputar pada kedudukannya saja.

2)   Zat Cair

Zat cair mempunyai sifat bentuk berubah-ubah dan volumenya tetap. Bentuknya berubah-ubah dikarenakan partikel-partikel pada zat cair berdekatan tetapi renggang, tersusun teratur, gaya tarik antar partikel agak lemah. Volumenya tetap dikarenakan partikel pada zat cair mudah berpindah tetapi tidak dapat meninggalkan kelompoknya.

3)   Zat gas

Zat gas mempunyai sifat bentuk berubah-ubah dan volume berubah-ubah. Bentuknya berubah-ubah dikarenakan partikel­partikel pada zat gas berjauhan, tersusun tidak teratur, gaya tarik antar partikel sangat lemah. Volumenya berubah-ubah dikarenakan partikel pada zat gas dapat bergerak bebas meninggalkan kelompoknya

b)      Warna

Warna yang dimiliki suatu benda merupakan ciri tersendiri yang membedakan antara zat satu dengan zat lain. Contohnya, teh berwarna merah, arang berwarna hitam, daun berwarna hijau dan sebagainya.

c)      Kelarutan

Air merupakan zat pelarut untuk zat-zat terlarut atau disebut juga pelarut universal. Tidak semua zat dapat larut dalam zat pelarut. Misal, garam dapat larut dalam air, tetapi kopi tidak dapat larut dalam air.

d)      Daya hantar listrik

Benda logam pada umumnya dapat menghantarkan listrik. Benda yang dapat menghantarkan listrik dengan baik disebut konduktor, sedangkan benda yang tidak dapat menghantarkan listrik disebut isolator. Daya hantar listrik pada suatu zat dapat diamati dari gejala yang ditimbulkannya. Seperti, kawat tembaga dihubungkan dengan sumber tegangan dan sebuah lampu sehingga mengakibatkan lampu dapat menyala.

e)      Kemagnetan

Berdasarkan sifat kemagnetan, benda digolongkan menjadi dua yaitu benda magnetik dan benda non magnetik. Benda magnetik adalah benda yang dapat ditarik kuat oleh magnet, sedangkan benda non magnetik adalah benda yang tidak dapat ditarik oleh magnet.

 

2.      Sifat Kimia

Merupakan ciri-ciri suatu zat yang berhubungan dengan terbentuknya zat jenis baru. sifat kimia yang dimiliki suatu benda, yaitu:

a)      Mudah terbakar

Pernahkah memperhatikan, mengapa di stasiun pengisian bahan bakar terdapat larangan “DILARANG MEROKOK“? Peringatan ini bertujuan untuk mengingatkan kepada konsumen bahwa, bensin termasuk zat yang mudah terbakar. Dengan mengetahui sifat dari bahan-bahan yang mudah terbakar, kita akan dapat menggunakannya secara aman.

b)      Busuk dan asam

Akibat terjadi reaksi kimia dalam suatu makanan atau minuman, dapat mengakibatkan makanan dan minuman tersebut membusuk dan berubah rasa menjadi asam. Misal, nasi yang dibiarkan berhari– hari bereaksi dengan udara menjadi basi, susu yang berubah rasa menjadi asam.

c)      Berkarat

Reaksi antara logam dan oksigen dapat mengakibatkan benda tersebut berkarat. Logam, seperti : besi dan seng memiliki sifat mudah berkarat. Terdapat benda-benda yang tidak dapat berkarat, seperti: plastik dan kaca. Berkarat merupakan sifat kimia, sebab terjadi reaksi yang menghasilkan zat jenis baru.

d)      Mudah meledak

Interaksi zat dengan oksigen di alam ada yang mempunyai sifat mudah meledak, seperti: magnesium, uranium dan natrium.

e)      Racun

Terdapat beberapa zat yang memiliki sifat kimia beracun, antara lain: insektisida, pestisida, fungisida, herbisida dan rodentisida. Zat beracun tersebut digunakan manusia untuk membasmi hama, baik serangga maupun tikus.

 

C.     PERUBAHAN MATERI

1.    Perubahan fisika

Perubahan fisika merupakan perubahan pada zat yang tidak menghasilkan zat jenis baru. Misal, beras yang ditumbuk menjadi tepung. Beras yang ditumbuk menjadi tepung, hanya menunjukkan bentuk dan ukuran yang berubah, tetapi sifat molekul zat pada beras dan tepung tetap sama. Peristiwa perubahan wujud zat, antara lain: menguap, mengembun, mencair, membeku, menyublim, mengkristal merupakan perubahan fisika. Terdapat beberapa ciri- ciri pada perubahan fisika, yaitu: tidak terbentuk zat jenis baru, zat yang berubah dapat kembali ke bentuk semula, hanya diikuti perubahan sifat fisika saja. Perubahan sifat fisika yang tampak adalah bentuk, ukuran, dan warna berubah.

2.    Perubahan kimia

Perubahan kimia adalah perubahan pada zat yang menghasilkan zat jenis baru. Pernahkah kamu membakar kertas? Apa yang dapat kamu lihat setelah kertas tersebut habis terbakar? Terdapat abu yang diperoleh akibat proses pembakaran. Kertas sebelum dibakar memiliki sifat yang berbeda dengan kertas sesudah dibakar. Contoh perubahan kimia, antara lain: nasi membusuk, susu yang basi, sayur menjadi basi, telur membusuk, telur asin, besi berkarat, dan lain-lain.

Terdapat beberapa ciri-ciri perubahan kimia suatu zat, yaitu: terbentuk zat jenis baru, zat yang berubah tidak dapat kembali ke bentuk semula, diikuti oleh perubahan sifat kimia melalui reaksi kimia. Selama terjadi perubahan kimia, massa zat sebelum reaksi sama dengan massa zat sesudah reaksi


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

CAMPURAN

C .     Campuran Campuran adalah gabungan dua atau lebih zat yang tidak bereaksi secara kimia dan masih memiliki sifat-sifat asalnya. Cam...