C. Campuran
Campuran
adalah gabungan dua atau lebih zat yang tidak bereaksi secara kimia dan masih
memiliki sifat-sifat asalnya. Campuran dapat dipisahkan kembali menjadi zat-zat
penyusunnya dengan cara-cara fisik, seperti penyaringan, penyulingan, dan
kristalisasi.
Karakteristik Campuran:
·
Terdiri
dari dua atau lebih zat: Campuran
minimal terdiri dari dua jenis zat yang berbeda. Contohnya, air garam
terdiri dari air dan garam.
·
Tidak
bereaksi secara kimia: Atom-atom
dalam campuran tidak terikat secara kimia. Campuran hanya merupakan
gabungan fisik dari zat-zat penyusunnya.
·
Memiliki
sifat-sifat asalnya: Sifat-sifat
campuran merupakan rata-rata dari sifat-sifat zat
penyusunnya. Contohnya, air garam memiliki rasa asin dan titik didih
yang lebih tinggi daripada air murni.
·
Dapat
dipisahkan kembali: Campuran dapat
dipisahkan kembali menjadi zat-zat penyusunnya dengan cara-cara
fisik. Contohnya, air garam dapat dipisahkan menjadi air dan garam
dengan cara penguapan.
Jenis-jenis Campuran:
·
Campuran
homogen: Campuran homogen
adalah campuran yang zat-zat penyusunnya tercampur secara merata dan tidak
dapat dibedakan dengan mata telanjang. Contohnya, air
garam, larutan gula, dan udara.
·
Campuran
heterogen: Campuran
heterogen adalah campuran yang zat-zat penyusunnya tidak tercampur secara
merata dan dapat dibedakan dengan mata
telanjang. Contohnya, salad, pasir dan air, dan batu dan
kerikil.
Contoh Campuran:
·
Homogen: Air garam, larutan
gula, udara, baja, kuningan, dan alkohol.
·
Heterogen: Salad, pasir dan air, batu dan
kerikil, asap, dan granola.
Memisahkan
Campuran
1. Pemisahan Campuran pada Partikel Tidak Larut
dilakukan
pada campuran berjenis suspensi dan koloid, karena partikel zat yang dilarutkan
lebih besar dibandingkan partikel zat pelarutnya
a. Dekantasi
metode pemisahan campuran cair-cair dengan
menuangkan cairan yang berada di atas endapan.
Contoh:
Memisahkan air dan minyak dengan menuangkan
air.
Memisahkan air dan lumpur dengan menuangkan
air.
b. Filtrasi
metode pemisahan campuran cair-padat dengan
menggunakan saringan.
Contoh:
Memisahkan air dan pasir dengan saringan
kawat.
Memisahkan air dan tepung dengan kertas
saring.
c.
Pengayakan
metode pemisahan
campuran padat-padat dengan menggunakan ayakan.
Contoh:
Memisahkan batu
kerikil dan pasir dengan ayakan.
Memisahkan beras dan
gabah dengan ayakan.
d.
Penyaringan
metode pemisahan
campuran cair-padat dengan menggunakan alat penyaring seperti kertas saring
atau kain kasa.
Contoh:
Memisahkan air dan serbuk kopi dengan kertas
saring.
Memisahkan air dan kapur barus dengan kain
kasa.
e. Sentrifugasi
metode pemisahan
campuran cair-padat dengan menggunakan alat centrifuge.
Contoh:
Memisahkan darah merah dan plasma darah dengan
centrifuge.
Memisahkan susu dan krim dengan centrifuge
f.
Pemisahan Magnetis
Magnet dapat mengangkat besi dan baja. Magnet
tidak berfungsi pada plastik, kaca, kertas atau karton. Karenanya, magnet
menjadi cara termudah untuk memisahkan besi dan baja dari bahan non-magnet
2. Pemisahan Campuran pada Partikel Larut
dilakukan untuk partikel zat yang
lebih kecil di bandingkan pemisahan campuran pada partikel tak larut
a. Evaporasi
proses penguapan pelarut dari suatu larutan.
Prinsip
Kerja: Saat memanaskan larutan (campuran cair-padat), pelarut (biasanya
air) akan menguap ke udara. Zat terlarut (padat) yang tidak bisa menguap akan
tertinggal di wadah.
Contoh:
Memisahkan air dan
garam dengan cara menguapkan air hingga garam mengendap.
Menjemur air laut
hingga terbentuk kristal garam.
b. Kristalisasi
metode pemisahan
campuran cair-padat dengan cara menguapkan pelarutnya sehingga zat terlarut
mengkristal.
Prinsip Kerja: Kristalisasi
memanfaatkan perbedaan kelarutan suatu zat terlarut pada suhu tinggi dan
rendah. Ketika pelarut diuapkan pada suhu tinggi, larutan menjadi pekat. Saat
larutan pekat didinginkan, zat terlarut akan mengkristal dan terpisah dari
pelarut.
Contoh:
Pembuatan gula pasir
dari tebu. Tebu diekstraksi untuk mendapatkan larutan gula. Larutan gula
kemudian dipanaskan dan diuapkan hingga pekat. Larutan pekat didinginkan, dan
kristal gula pasir akan terbentuk.
Pembuatan garam dapur.
Air laut diuapkan hingga jenuh (pekat). Saat didinginkan, kristal garam akan
mengendap.
c. Distilasi/Penyulingan
metode pemisahan
campuran cair-cair berdasarkan perbedaan titik didihnya.
Contoh:
Memisahkan alkohol dan
air dengan destilasi.
d. Kromatografi
metode pemisahan
campuran berdasarkan perbedaan kecepatan merambat antara partikel-partikel
zat yang bercampur dalam suatu medium diam ketika dialiri suatu medium gerak.
Contoh:
Memisahkan campuran
tinta dengan kromatografi kertas.
Memisahkan campuran
zat warna dengan kromatografi kolom.